Senin, 11 November 2013

Latar belakang Inovasi Pendidikan



Latar Belakang Kehadiran Inovasi dalam Bidang Pendidikan
               
                Dalam sejarah manusia belum pernah terjadi begitu besar perhatian masyarakat terhadap perubahan sosial, seperti yang terjadi pada akhir abad ke-20 ini. dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat maka berubah dengan cepat pula berbagai bidang kehidupan. Teknologi berubah, sarana kehidupan berubah, pola tingkah laku berubah, tata nilai berubah, sistem pendidikan dan berubah pulalah sebagai macam pranata sosial yang lain. Dampak dari cepatnya perubahan sosial, meningkatkan kepekaan dan kesadaran warga masyarakat terhadap permasalahan sosial. Hal ini terbukti dengan adanya berbagai macam bentuk kegiatan sosial yang dilakukan oleh warga masyarakat, seperti pelajar, mahasiswa, ibu-ibu pengelolah rumah tangga, pengusaha, pimpinan agama.
                Perubahan sosial menjadi satu kebutuhan karena dengan memahami proses perubahan sosial serta sistem pengelolahannya akan dapat mengarahkan terjadinya perubahan sosial keraha tujuan yang akan dicapai secara efektif. Pada hakikatnya setiap perubahan sosial itu bersifat kompleks dan relatif ( Ibrahim,hal. 5). Kompleks artinya akan menyangkut berbagai bidang kehidupan dan relatif artinya dari sati sudut pandang yang menguntungkan tapi dari sudut pandang yang lain dapat merugikan.
                Agar lebih jelas gambaran tentang perubahan sosial itu bersifat kompleks dan relatif, dapat kita lihat beberapa contoh berikut. Dengan adanya revolusi industri yang pertama maka tenaga manusia diganti dengan tenaga mesin. Mesin terus menguntungkan perusahaan karena dengan menggunakan mesin, hasil produksi meningkat dalam waktu relatif singkat, tetapi dari sudut lain adanya mesin merugikan masyarakat karena dapat mengurangi kesempatan kerja. Timbul masalah baru bagaimana menyalurkan tenaga kerja manusia atau membuka lapangan kerja yang baru, disamping itu dengan digunakannya mesin perlu dipesiapkan tenaga yang tergigih agar dapat menggunakan dan merawat mesin. Hal itu tentu saja berpengaruh pada perlunya perubahan program pendidikan.
                Perubahan sosial merupakan perubahan perilaku dan sikap yang terjadi pada individu, kelompok individu maupun organisasi. Perubahan itu terjadi disebabkan karena terjadinya interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, organisasi dengan kelompok atau organisasi dengan organisasi.
                Perubahan sosial berdampak pada sistem pendidikan yaitu, adanya perubahan paradigma dalam pendidikan. Sampai saat ini pendidikan kita telah melalui tiga paradigma, yaitu paradigma pengajaran ( teaching), pembelajaran ( instruction), dan proses belajar (learning) (Dewi Salma P, 2000, hal.2)
                Paradigma pengajaran (teaching) dapat diartikan bahwa pendidikan hanya terjadi di sekolah, dimana sudah ada guru yang mengajar. Guru sebagai satu-satunya narasumber yang akan mentransfer ilmu. Dalam proses pembelajaran, guru berperan sebagai penyaji materi artinya guru menjelaskan materi kepada siswa, sedangkan siswa menyimak dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Alat bantu mengajar yang digunakan oleh guru bersifat mendukung penjelasan guru, alat bantu tersebut ditentukan oleh guru.
                Contoh, guru mengajarkan pelajaran biologi tentang hewan dan tumbuhan. Guru memberikan informasi dengan berpedoman pada buku dalam menyajikan materi. Guru tidak melibatkan peran aktif siswa.
                Paradigma kedua adalah paradigma pembelajaran (instructional). Paradigma ini lebih memberikan perhatian kepada siswa. Dalam paradigma ini guru tidak hanya sebgai satu-satunya narasumber dan tidak hanya sebagai pengajar, namun juga sebgai fasilitator yang membantu siswa belajar. Proses komunikasi dan pendekatan sistem mulai diterapkan pada paradigma ini, sebagai proses komunikasi guru berperan sebagai komunikator atau pengirim pesan. Tugas guru sebagai komunikator adalah mengolah pesan dan menentukan penyampaian agar pesan dapat diterima dengan baik oleh siswa. Penerapan pendekatan sistem yaitu guru sebagai subsistem berperan dalam merancang, mengelolah dan menilai proses pembelajaran. Media digunakan sebagai sumber belajar dan guru sebagai fasilitator.
                Paradigma ketiga adalah proses belajar (learning), paradigma ini menggalih lebih dalam lagi seluruh aspek belajar, tidak hanya proses belajar yang berada dalam lingkungan pendidikan formal tapi juga di lembaga non formal.
                Perkembangan pendidikan menurut Eric Ashby (1972) mengalami empat revolusi.
1.   Revolusi pertama, masyarakat memberikan wewenang pendidikan terhadap orang tertentu (sufi) sehingga timbul profesi guru. Revolusi ini mengakibatkan pergeseran pendidikan dirumah dan orang tua kearah pendidikan formal di sekolah. Pada sekitar lima ratus tahun sM kita mengenal kaum sufi sebagai penjual ilmi pengetahuan, yaitu orang yang memberika pelajaran dengan mendapatkan upah. Ada tiga cara yang dilakukan kaum sufi dalam menyebarkan ilmu pengetahuan. Pertama, kaum sufi mempersiapkan secara teliti terlebih dahulu sebelum menstransfer ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Kedua, materi-materi yang diberikan, disesuaikan dengan keinginan masyarakat. Ketiga, melakukan berbagai diskusi dengan masyarakat yang belajar. Kaum sufi berpendapat bahwa semua orang mempunyai potensi untuk berkembang dan sama-sama mempunyai tanggung jawab sosial untuk mengatur dunia, tetapi semua itu hanya dapat dilakukan melalui pendidikan.
2.         Revolusi kedua, dipakai bahasa tulisan di samping bahasa lisan dalam menyajikan pelajaran di sekolah. Revolusi kedua merupakan perkembangan dari revolusi pertama, dimana pada saat pembelajaran dengan ceramah dan diskusi.  Revolusi kedua ini berkembang dengan adanya bahasa tulisan dan menyajikan pelajaran.
3.         Revolusi ketiga, ditemukannya mesin cetak yang pada gilirannya menyebabkan banyaknya buku yang tersedia di sekolah. Revolusi ketiga ini awal digunaknnya buku-buku sebagai sumber ilmu pengetahuan.
4.         Revolusi keempat, teknologi modern dalam bidang komunikasi dengan produk yang berupa peralatan elektronik dan bahan (software) yang disajikan telah mempengaruhi seluruh sektor kehidupan termasuk pendidikan. Pada revolusi ini telah dimanfaatkan teknologi modern software atau hardware dalam bidang pendidikan.

Perkembangan pendidikan semakin maju pesat di abad ke-21. Abad ke-21 merupakan abad kemajuan  ilmu pengetahuan dan teknologi karena teknologi merupakan suatu keharusan dalam menghadapi era globalisasi. Kemajuan teknologi salah satunya adalah teknologi komunikasi yang menunjang proses belajar tanpa batas, seperti pembelajaran mandiri melalui internet. Belajar mandiri merupakan inti dan proses pembelajaran di masa depan yang cepat, intensif dan serba terkini (up to date). Belajar mandiri ini pada abad ke-21 ini disebut Cyber Learning. Cyber learning merupakan akumulasi informasi yang serba cepat dan mudah untuk dikuasai. Dengan demikian, masuknya proses pembelajaran Cyber Learning akan membuyarkan perbedaan antara pendidikan sekolah dan luar sekolah.
Pengertian Inovasi Pendidikan

        Inovasi dirasakan penerapannya pada seluruh aspek kehidupa, salah satunya pada aspek pekndidikan. Perkembangan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju pesat menghasilkan inovasi di berbagai bidang.Perkembangan inovasi di bidang ekonomi,sosial,budaya dan lingkungan di rasakan lebih pesat dibandingkan dengan inovasi dalam bidang pendidikan.Peningkatan kualitas pendidikan pada saat ini menjadi perhatihan. Peningkatan kualitas pendidikan tidak dapat berjalan tanpa adanya inovasi pendidikan. Apa yang ini dicapai melalui inovasi-inovasi pedidikan tersebut, yaitu usaha untuk mengubah proses pembelajaran, perubahan dalam situasi belajar yang menyangkut kurikulumm peningkatan fasilitas belajar mengajar serta meningkatkan mutu profesional guru. Hal yang ingin di capai melalui inovasi pendidikan juga meliputi system administrasi dan menejemen pendidikan aacara keseluruhan dan hubungan dengan kebijakan nasional.
Inovasi pendidikan merupakan upaya dasar dalam memperbaiki aspek – aspek pendidikan dalam praktekna. Untuk lebih jelasnya, marilah kita lihat pendapat beberapa pakar mengenahi inovasi pendidikan berikut ini.
  1. Hamijoyo mengemukakan inovasi pendidikn adalah suatu perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan dalam pendidikan.
  2. Ibrahim mendefinisikan inovasi pendidikan adalah inovasi  (Pembaharuan) dalam bidang pendidikan atau inovasi yang di lakukan untuk memecahkan  maslah – masalah pendidikan. Inovasi pendidikan merupakan suatu ide , barangm metode yang di rasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang ( masyarakat ) baik berupa hasil inversi atau diskoversi yang di gunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah – maslah pendidikan.
Dari kedua pendapat pakar di atas mengenai inovasi pendidikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa inovasi pendidikan adalah ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang( masyarakat) yang di gunakan untuk mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan atau memecahkan masalah- masalah pedidikan
Inovasi Pedidikan menurut Tilar harus didukung oleh kesadaran masyarakat untuk berubah. Apabila suatu masyarakat belum menghendaki suatu system pendidikan yang diinginkannya maka tidak akan mungkin  suatu perubahan atau inovasi pendidikan terjadi. Apabila masyarakat  telah merasakan bahwa inovasi pendidikan merupakan suatu keharusan maka akan melahirkan pemikiran – pemikiran dan pelaksanaan inovasi pendidikan. Seperti halnya yang di temukan di negara – negara maju atau di Negara-negara yang mellihat pendidikan sebagai kunci dari pengembangan sumber daya manusia yang dperlukan bagi esksitensi kehidupan bangsa. 
Untuk memperbaiki dan meingkatkan mutu pendidikan, Salisbury menyebutkan adanya 5 teknologi yang berperan dalam perubahan pendidikan, yaitu system thingking,system design, quality seience,change management dan instructional technology. Kelima teknologi tersebut diterapakan secara pararel agar usaha memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan dapat terlaksana dengan baik dan manfaatnya dapat di rasakan .
Dengan system thingking atau berpikir system kita dapat melihat bahwa perubahan atau peningkatan akan memilii pengaruh yang besar dan menyeluruh.Tanpa berpikir system kita sering membuat kesalahan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan kita harus melihat masalah pendidikan sebagai suatu system. Melalui berpikir system kita dapat melihat bagaimana
masalah – masalah saling behubungan dan kadang kalah menjadi penyebab bagi yang lainnya. Berpikir system merupakan teknologi untuk melihat keseluruhan  system dan mempertimbangkan semua faktor yang berkaitan dengan hasil. Untuk melihat keseluruhan system, kita dapat melihat factor internal dan eksternalnya. Faktor internal, meliputi pembelajaran,penilaian,iklim sekolah,dan kurikulum.Faktor eksternal meliputi ekoknomi, pasar,pengaruh tegulasi, dan birokrasi. Untuk dapat memperbaiki dan mngktkankualitas pendidikan harus dipertimbangkan faktor- faktor internal dan eksternal tersebut,dengan demikian keseluruhan system dapat terlihat
System design atau merancang system merupakan satu set metode dan aktivitas khusus untuk menghasilkan solusi baru terhadap masalah yang besar. System design juga meliputi menggunaan model sebagai suatu cara untu mendeskripsikan system baru. Semua  barang dan jasa pada saat ini yang dapat membuat kita nyaman dan produktif dapat dikatakan telah berhasil karena diciptakan oleh orang, perusahaan atau pengusaha yang mengerti kebutuhan dan keinginan pelaggan dan mnggunakan proses system design untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Quality Secience merupakan teknologi untuk memantau proses-proses dalam system untu meyakinkan  bahwa proses- proses ntersebut mempoduksi hasil yang diinginkan Qulality science  menghendaki siswa, guru dan pegawai lain untuk  mengidentifikasi apa yang sedang bekerja dan apa yang tidak. Quality science juga meliputi proses -proses untuk merencanakan tindakan perbaikan. Untuk memperbaiki beberapa kesalahan  dalam proses sehingga  proses tersebut dapat berlanjut tepat waktu. Quality science  merupakan aplikasi dari system thingking untu mengelola dan untuk menghaisilkan barang dan jasa yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan.
Change management atau mengubah manajemen adalah teknologi yang menghendaki pemimpin menjadi sukses dalalm mensponsori, member inisiatif dan menerapkan perubahan dalam organisasi. Agar perubahan terjadi, Setiap orang dalam organisasi tersebut harus dapat memahami signifikansi dan tindakan dalam aturannya sebagai sponsor, pengacara, agen ataupun sasaran.

Intructional technology atau teknologi intruksional adalah bagian dari revolusi informasi dan komunikasi yang mengantarkan perubahan hampir pada setiap sektor dalam masyarakat kita saat ini. Teknologi yang efektif dan menusiawi terhadap aspek-aspek pendidikan daripada penggunaan metode yang lama. Teknologi intruksional sangat perlu untuk menghasilkan inovasi dan peningkatan dalam mutu, produktivitas dan kepuasan pelanggan.
Inovasi pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari empat aspek, yaitu tujuan pendidikan,struktur pendidikan dan pengajaran, metode kurikulumdan pengajaran serta perubahan terhadap aspek-aspek pendidikan dan proses (Cece Wijaya,1998,p,28).Inovasi dalam aspek tujuan pendidikan dimulai pada tahun 1970 dan kini dikenal sebagai Tujuan Intruksi Khusus (TIK). Inovasi ini berlangsung lambat karena umumnya guru belum dapatmembiasakan diri menjabarkan TIK. Akan tetapi , ia memiliki tujuan yang jelas dan baik dalam mengajar. Inovasi pada aspek struktur pendidikan melibatkan cara penyusunan sekolah dan kelomopok serta ruangan kelas agar menjadi lebih bergengsi. Hal ini dapat dilakukan melalui rencana pendidikan. Perencanaan pendidikan meruopakan pencapaian tuuan pendidikan oleh kelompok dan masyarakat, namun secara khusus perencanaan pendidikan merupakan upaya dan bantuan demi tercapainya tujuan itu  secara individual.
Perencanaan pendidikan menurut pandangan yang banyak dianut oleh Departemen Pendidikan Nasional ialah suatu rangkaian kegiatan  melihat ke masa depan dalam hal menentukan kebijaksanaan , prioritas dan biaya pedidikan dengan mempertimbangkan kenyataan  yang ada dalam bidang ekonomi, social, budaya, dan politik. Hal tersebut di lakukan untuk mengembangkan potensi system pendidikan, Negara dan peserta didik yang di layani oleh system tersebut. Dari uaraian di atas dapat kita lihat bahwatipe perencanaan yang kuno dan klasik telah ditinggalkan, saat ini lebih menekankan pada peranan pendidikan dalam pembangunan demi tercapainya pertumbuhan ekkonomi, pembangunan sumber daya manusia yang memberikan jasa sebagai tenaga kerja.
Aspek ketiga dalam inovasi pendidikan meliputi pembaharuan dalam materi dan isi kurikulum dalam pengajaran. Inovasi materi atau isi kurikulum, yaitu meliputi inovasi pendidikan yang di sajikan. Usah-usaha yang telah dilaklsanakan untuk meningkatkan proses pembelajaran meerupakan suatu usaha yang baik, namundemikian inovasi yang dilakukan saat ini bersifat local dan terbatas. Contohnya, bagaimana menngkatkan mutu proses belajar dan mengajar dan bagaimana menerapkan muatan local dari kurikulum  nasional.Pada saat ini di beberapa sekolah juga telah di terapkan integrated curriculum atau kurikulum terpadu yang memadukan beberapa materi pelajaran dalam satu kegiatan.
Aspek keempat dalam inovasi pendidikan adalah perubahan terhadap aspek-aspek pendidikan dan proses yang meliputi penggunaan multi metode atau media dilakukan oleh guru pada saat proses berlangsung, dan diharapkan dapat memberikan hasil yang efektif. Perubahan dalam proses ini juga meliputi pendekatan inkuiri artinya, penyelikikan yang dilakukan oleh siswa apabila siswa masih memiliki pertanyaan dalam belajarnya. Pendekatan ini banyak di lakukan dalam bidang studi IPA, namun saat ini di usahakan dalam bidang studi IPS atau yang lainnya. Pendekatan CBSA yaitu siswa yang lebih banyak melakukan kegiatan belajar, naman masi dalam bimbingan guru.Dibandingkan dengan cara belajar sebelumnya, di mana guru lebih dominan dalam proses pembelajaran dan sumber informasi hanya datang dari guru(Verbalisme).
Selain yang di uraikan di atas, upaya pembaharuhan dalam bidang pendidikan yaitu dengan adanya Teknologi Pendidikan. Teknologi Pendidikan merupakan pengembangan, penerapan, dan evaluasi atas system, teknik serta alat bantuuntuk meningkatkan proses belajar manusia(Elington,1984,p.20)AECT 1994 mendifinisikan Teknologi Pendidikansebagai teori dan terapan dari rancangan, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi atas proses dan sumber untuk belajar. Konsep Teknologi Pendidikan tidak hanya meliputi pemanfaatan media untuk belajar namun mencakup seluruh aspek yang mempengaruhi belajar manusia.
Inovasi pendidikan telah diterapkan pada berbagai tingkat pendidikan inovasi pendidikan dilakukan pada tingkat pendidikan dasar salah satunya adalan adanya system pamong. Pamong merupakan system pendidikan yang bersifat massal dalam arti mampu menyajikan pendidikan pada sejumlah besar anak dalam kondisi yang berbeda-beda secara serentak. SD Pamon adalah suatu system pengelolaan pendidikan dasar yang merupakan salah satu kemungkinan atau pelengkap bagi pendidikan dasar pada umumnya. Sistem pendidikan ini terutama untuk memecahkan masalah penidikan anak-anak terlantar dan anak-anak putus sekolah mulai dari usia 7 -12 tahunyang berkaitan erat dengan program Wajib Belajar (WAJAR).Tujuan SD pamong adalah untuk meningkatkan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dasar dengan mencitakan wadah bagi mereka yang tidak dapat belajar di sekolah. SD Pamong ini melibatkan anggota masyarakat dan orang tua untuk berperana lebih aktif sehingga anak  didik dianggap sebagai subjek pendidikan bukan hanya sekedar objek dalam pendidikan. Sejak tahun 1976, system panong telah menunjukkan kemampuannya bukan saja untuk memproses para siswa belajar kurikulum SD, namun juga dapat digunakan oleh mereka yang putus sekolah. Dalam pendidikan SD Pamong tugas guru berubah dan banyak dituntut untuk menjadi motivator dan stabilisator dalam kegiatan belajar siswa di sekolah maupun di luar sekolah.